Anak sekolah membaca buku
Biarlah lancar perjalanannya
Kalau belum tau namaku
Kenapa abang tiada bertanya
Ke Bengkulu naiklah kapal
Kapal besar bukan perahu
Maunya sih kepengen kenal
Apalah daya hati malu
Kalau cerdik cobalah terka
Gulalah tebu manis rasanya
Wahai adik cantik jelita
Bolehkah abang tahu namanya
Udara dingin tak pakai baju
Bakarlah api dengan papan
Kalau ingin kenal denganku
Bicaralah dengan yang sopan
Berlari-lari ke dalam kebun
Dalam kebun adalah parak
Bernyanyi serupa pantun
Dalam pantun ada kehendak
Dalam kebun adalah parak
Bernyanyi serupa pantun
Dalam pantun ada kehendak
Pohon beringin tengah negeri
Buah beribu di tangkainya
Ingin di bunga sunting nabi
Bolehkan kami memetiknya?
Buah beribu di tangkainya
Ingin di bunga sunting nabi
Bolehkan kami memetiknya?
Suji-suji daun delima
Disuji anak sungai Bantan
Kalau sudi minta terima
Diharap jangan tuan lupakan
Disuji anak sungai Bantan
Kalau sudi minta terima
Diharap jangan tuan lupakan
Patahlah sayap kembang Lelan
Patah ditimpa selaranya
Payahlah mata memandang bulan
Bulan pabila akan jatuhnya?
Patah ditimpa selaranya
Payahlah mata memandang bulan
Bulan pabila akan jatuhnya?
Dari Jepang ke Bandar Cina
Singgah berlabuh di Singapura
Bunga yang kembang siapa punya
Kami beringin memetiknya
Singgah berlabuh di Singapura
Bunga yang kembang siapa punya
Kami beringin memetiknya
Mahal harganya kain batik
Dipakai selendang ke kuala
Jika bunga boleh dipetik
Dipersunting dijunjung di kepala
Dipakai selendang ke kuala
Jika bunga boleh dipetik
Dipersunting dijunjung di kepala
Air ditanam betung tumbuh
Diparang anak si gumanti
Kalau hati sama sungguh
Kering lautan kita nanti
Diparang anak si gumanti
Kalau hati sama sungguh
Kering lautan kita nanti
Beringin di kampung pulau
Pautan ayam tedung gombak
Hati ingin memandang pulau
Biduk ada pengayuh tidak
Pautan ayam tedung gombak
Hati ingin memandang pulau
Biduk ada pengayuh tidak
Keladi air tumbuh di air
Minyak bijan di dalam cawan
Matahari sudahlah lahir
Bulan masih disaput awan
Minyak bijan di dalam cawan
Matahari sudahlah lahir
Bulan masih disaput awan
Datu perdana dengan penggawa
Menghadap baginda di hadapan puri
Patutlah tuan timbangan jiwa
Tempat kakanda menyimpan jiwa
Menghadap baginda di hadapan puri
Patutlah tuan timbangan jiwa
Tempat kakanda menyimpan jiwa
Menghadap baginda di hadapan puri
Puri berdekat dengan balai
Tempat kakanda menyimpan diri
Di hati tidak dapat dinilai
Puri berdekat dengan balai
Tempat kakanda menyimpan diri
Di hati tidak dapat dinilai
Singgasana berdinding kaca
Kaca biru buatan Cina
Bulan purnama terang cuaca
Sangat merayu dagang yang hina
Kaca biru buatan Cina
Bulan purnama terang cuaca
Sangat merayu dagang yang hina
Teruntum sedang berbunga
Retak buluh sampaian kain
Kalau untung tuan yang punya
Masakan lepas pada yang lain
Retak buluh sampaian kain
Kalau untung tuan yang punya
Masakan lepas pada yang lain
Kain cela tepi bersuji
Lalu sampaikan atas galah
jika sudah disitu janji
hajatpun lalu disampaikan Allah
Lalu sampaikan atas galah
jika sudah disitu janji
hajatpun lalu disampaikan Allah
Koleksi Pantun Lain:
Kumpulan Pantun
Home next>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar