"Kerjasama tim adalah kemampuan untuk bekerjasama menuju visi yang sama. Kerjasama tim merupakan bahan bakar yang mampu mengubah orang biasa mencapai hasil yang luar biasa"
Seorang pemimpin perusahan besar mengeluhkan tentang kinerja usahanya yang tidak maksimal, padahal para karyawan perusahaan tersebut adalah orang-orang yang pandai dan bertitel. Harry Artinian, mantan petinggi perusahaan Colgate – Palmolive Co. pernah bercerita tentang seseorang pengusaha yang bercita-cita membuat mobil idaman. Ia mengumpulkan 150 buah mobil merek terbaik didunia,
Ia mengumpulkan seluruh Insiyur-insinyur terbaik untuk memilih bagian-bagian yang terbaik dari 150 mobil tersebut dan mengkombinasikannya. Mesin diambil dari Mercedes, Handle dari Volvo, transmisi dari Toyota, teknologi ABS dari Nissan dan seterusnya. Akhirnya tim bisa membuat mobil yang istimewa. Namun apa yang terjadi, Mobil istimewa tersebut tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Antar bagian mobil tidak bisa bekerjasama.
Para insiyur masing-masing mengklaim bahwa pekerjaannya sudah yang paling benar. Sehingga terjadi perdebatan, saling menyalahkan yang kurang baik, namun hasilnya nol.
Mereka tidak menyadari betul bahwa setiap orang dalam satu team harus berfungsi sebagai team bukan kumpulan dari individu yang hebat dan pintar.
Sikap egois, merasa paling benar, paling mampu dan paling bisa adalah musuh terbesar dari kesempurnaan. Yang menjadi kunci adalah kerjasama team dalam mencapai Gol dan target dalam pekerjaan. Adanya sikap saling mendukung antara yang lemah dan kuat, Yang berpotensi mendukung yang kurang berpotensi. Manusia tidak akan bisa hidup sendiri
Sebuah kata bijak mengatakan " Jika seseorang ingin mencapai prestasi besar dan berguna bagi orang banyak, ia harus bekerjasama dengan orang lain. Berdua lebih baik dari pada sendiri, Lima orang lebih baik dari berdua dan seterusnya ".
Di zaman sekarang ini sepertinya Superman sudah tidak dapat berfungsi dengan baik lagi, yang ada harus Super team.
Mencermati tulisan diatas, kadang dalam lingkungan kerja kita sehari-hari sering kita masih jumpai superman-superman juga. Semua pekerjaan dihandle semua, tidak puas kalo hanya dikerjakan oleh anak buah, pada akhirnya karena semakin banyaknya pekerjaan yang harus dihandle akhirnya stress sendiri dan merasa pekerjaannya bertambah. Kadang juga masih kita jumpai supergirl-supergirl yang merasa paling sempurna pekerjaannya, sehingga kurang bisa menyadari bahwa keberhasilan kita ini adalah buah dari kerjasama team bukan individu tertentu.
Kita bisa cermati juga pada pertandingan tarik tambang yang kita lakukan beberapa waktu lalu, walaupun ada individu yang kuat dalam team, namun karena tidak didukung oleh kerjasama yang solid antara team dengan pimpinan, akhirnya bisa tumbang dengan kumpulan individu yang kecil namun punya strategi kerjasama yang solid dan harmonis.
"Bekerja sama bukan berarti menjadikan keanekaragaman menjadi kompromi, tetapi memaksimalkan agar harmonis"
(J. Daniel Beckum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar