<<<back Home next>>>
Kalau balik merendam selasih
Pantang merendam biji labuh
Kalaulah adik merendam kasih
Abangpun karam menahan rindu
Kalau balik merendam selasih
Pantang merendam biji labuh
Kalaulah adik merendam kasih
Abangpun karam menahan rindu
Kalaulah labu dibawa bermain
Dimanakah sempat lagi dipetik
Kalau rindu pada yang lain
Dimanakan sempat bersua adik
Dimanakah sempat lagi dipetik
Kalau rindu pada yang lain
Dimanakan sempat bersua adik
Airlah dalam bertambah dalam
Hujan di hulu berlumlah teduh
Hatilah karam bertambah karam
Karam merindu orang yang jauh
Hujan di hulu berlumlah teduh
Hatilah karam bertambah karam
Karam merindu orang yang jauh
Asap api orang berladang
Nampak dari kuala Siak
Tiap hari kutunggu abang
Sampai kini tiada nampak
Nampak dari kuala Siak
Tiap hari kutunggu abang
Sampai kini tiada nampak
Azan bukan sebarang pesan
Azan bilal suaranya merdu
Pesan bukan sebarang pesan
Pesan kutinggal tanda rindu
Azan bilal suaranya merdu
Pesan bukan sebarang pesan
Pesan kutinggal tanda rindu
Dari subuh orang berburu
Banyak kijang dibawa balik
Dari jauh abang merindu
Hendak datang langkahku pendek
Banyak kijang dibawa balik
Dari jauh abang merindu
Hendak datang langkahku pendek
Bila menimbang putik pauh
Banyak getahnya tinggal melekat
Bila kukenang adik nan juah
Letak anggota pegallah urat
Banyak getahnya tinggal melekat
Bila kukenang adik nan juah
Letak anggota pegallah urat
Dapat kolek pergi kejayuh
Air pasang berhenti dulu
Mengingat adik lah pergi jauh
Matilah abang menanggung rindu
Air pasang berhenti dulu
Mengingat adik lah pergi jauh
Matilah abang menanggung rindu
Batang selasih sudah meranting
Lapuklah batang dahan pun layu
Orang kukasih sudah berpaling
Mabuklah dagang menahan rindu
Lapuklah batang dahan pun layu
Orang kukasih sudah berpaling
Mabuklah dagang menahan rindu
Baik sungguh pergi berburu
Dapat pelanduk seekor dua
Adik jauh hatiku rindu
Penat duduk menanti berita
Dapat pelanduk seekor dua
Adik jauh hatiku rindu
Penat duduk menanti berita
Baik Sungguh mencari kurai
Bulunya cantik untuk hiasan
Adiklah jauh hatiku risau
Rindukan adik terlupa makan
Bulunya cantik untuk hiasan
Adiklah jauh hatiku risau
Rindukan adik terlupa makan
Baiklah naik ke gunung ledang
Disana banyak buluh perindu
Adik nan molek sanjungpun abang
Bila tak nampak hatiku rindu
Disana banyak buluh perindu
Adik nan molek sanjungpun abang
Bila tak nampak hatiku rindu
Banyaklan itik turun ke kali
Mandi berenang jalan mendudu
Hendak kupetik bunga berduri
Matilah abang menahan rindu
Mandi berenang jalan mendudu
Hendak kupetik bunga berduri
Matilah abang menahan rindu
Banyaklah ikan mabuk terapung
Karena terminum air tuba
Letaklah badan duduk termenung
Karena belum bertemu adinda
Karena terminum air tuba
Letaklah badan duduk termenung
Karena belum bertemu adinda
Biji nangka janga ditelan
Bia ditelan tentu tercekik
Hatiku duka putus harapan
Karena lama merindukan adik
Bia ditelan tentu tercekik
Hatiku duka putus harapan
Karena lama merindukan adik
Biji pauh ditanam orang
Sudah besar berbuah pula
Hati rusuh bukan kepalang
Habislah sabar memanti dinda
Sudah besar berbuah pula
Hati rusuh bukan kepalang
Habislah sabar memanti dinda
Buah kuini masak di batang
Pai hari banyak yang jatuh
Biar ku mati dalam membujang
Karena menanti adik yang jauh
Pai hari banyak yang jatuh
Biar ku mati dalam membujang
Karena menanti adik yang jauh
Buah mentimun di tepi tasik
Habis busuk dimakan belalang
Sudah bertahun ku nanti adik
Hatiku remuk bukan kepalang
Habis busuk dimakan belalang
Sudah bertahun ku nanti adik
Hatiku remuk bukan kepalang
Buluh perindu dibuat suling
Bunyinya merdu mendayu-dayu
Menahan rindu badanku kering
Dinda tak mau mengambil tahu
Bunyinya merdu mendayu-dayu
Menahan rindu badanku kering
Dinda tak mau mengambil tahu
Bukan perahu sebarang perahu
Perahu kolek tidakkan karam
Bukan rindu sebarang rindu
Rindu kan adik siang dan malam
Perahu kolek tidakkan karam
Bukan rindu sebarang rindu
Rindu kan adik siang dan malam
Hari minggu orang berjalan
Membawa badik jadi senjata
Hatiku rindu bukan buatan
Kepada adik sebiji mata
Membawa badik jadi senjata
Hatiku rindu bukan buatan
Kepada adik sebiji mata
Hendak berburu oarng dah pergi
Biarlah hamba duduk menunggu
Hendak bertemu dinda tak sudi
Biarlah hamba menanggung rindu
Biarlah hamba duduk menunggu
Hendak bertemu dinda tak sudi
Biarlah hamba menanggung rindu
Dari pulau menjala ikan
Dapat pari dibuat pindang
Hati risau tiada tertahan
Mabuk menanti adik seorang
Dapat pari dibuat pindang
Hati risau tiada tertahan
Mabuk menanti adik seorang
Buluh perindu buluh ternama
Banyak sudah disebut orang
Hatiku rindu sudahlah lama
Adik juga tak ingat abang
Banyak sudah disebut orang
Hatiku rindu sudahlah lama
Adik juga tak ingat abang
Buluh perindu diberi nama
Ditiup angin bergoyang-goyang
Hatiku rindu tiada terperi
Karena adinda lama tak datang
Ditiup angin bergoyang-goyang
Hatiku rindu tiada terperi
Karena adinda lama tak datang
Sayang balam mati tercekik
Makan putik buah mengkudu
Siang malam kunanti adik
Badanku letih menahan rindu
Makan putik buah mengkudu
Siang malam kunanti adik
Badanku letih menahan rindu
Bunga kenanga kembang sekaki
Rupanya molek kelopak mekar
Sungguhlah lama abang menanti
Mengapa adik tak beri kabar
Rupanya molek kelopak mekar
Sungguhlah lama abang menanti
Mengapa adik tak beri kabar
Kalau tak ada sagu bertampin
Mengapa rumbia ditebang orang
Karena tak ada rindu ke lain
Mengapa lama abang tak datang
Mengapa rumbia ditebang orang
Karena tak ada rindu ke lain
Mengapa lama abang tak datang
Belilah baju serta selendang
Untuk dipakai ke helat jamu
Hatiku rindu kepada abang
Hajat sampai dapat bertemu
Untuk dipakai ke helat jamu
Hatiku rindu kepada abang
Hajat sampai dapat bertemu
Alangkah sayu hati di dalam
Mendengar guruh dayu mendayu
Abang merayu siang dan malam
Gemetar tubuh menahan rindu
Mendengar guruh dayu mendayu
Abang merayu siang dan malam
Gemetar tubuh menahan rindu
Buluh kasap beruas panjang
Sembilunya tajam bagaikan pisau
Tidur tak lelap makan tak kenyang
Mengenang kakanda jauh di rantau
Sembilunya tajam bagaikan pisau
Tidur tak lelap makan tak kenyang
Mengenang kakanda jauh di rantau
Dari pulau menjala hiu
Pulang pergi orang berlayar
Hati risau menahan rindu
Abang pergia tiada kabar
Pulang pergi orang berlayar
Hati risau menahan rindu
Abang pergia tiada kabar
Buah pauh di tepi ladang
Dimakan tupai menjadi busuk
Susah sungguh menanti abang
Badan terkulai hatiku remuk
Dimakan tupai menjadi busuk
Susah sungguh menanti abang
Badan terkulai hatiku remuk
Kalaulah batangnya dihimpit kayu
Mengapa kupandang tegak lurus
Kalaulah abang sakit merayu
Mengapa abang tak nampak kurus
Mengapa kupandang tegak lurus
Kalaulah abang sakit merayu
Mengapa abang tak nampak kurus
Tentu batangnya tampak lurus
Karena kayunya sudah dibuang
Tentu abang tak nampak kurus
Kita bertemu sakitku hilang
Karena kayunya sudah dibuang
Tentu abang tak nampak kurus
Kita bertemu sakitku hilang
Air pasang singgahlah dulu
Dapat berhenti di pulau karang
Hatiku bimbang bertambah pilu
Ingat kekasih dirantau orang
Dapat berhenti di pulau karang
Hatiku bimbang bertambah pilu
Ingat kekasih dirantau orang
Air dangkal ikannya jinak
Ditangkap orang setiap hari
Hati mengkal dadapun kemak
Mengharap abang datang kemari
Ditangkap orang setiap hari
Hati mengkal dadapun kemak
Mengharap abang datang kemari
Kalau tak ada sagu bertampin
Mengapa rumbia ditebang orang
Kalau tak ada rindu ke lain
Mengapa lama abang tak datang
Mengapa rumbia ditebang orang
Kalau tak ada rindu ke lain
Mengapa lama abang tak datang
Air keruh bertambah keruh
Musim kemarau semakin panjang
Hatiku rusuh bertambah rusuh
Karena risau menunggu abang
Musim kemarau semakin panjang
Hatiku rusuh bertambah rusuh
Karena risau menunggu abang
Angin ribut bertambah ribut
Banyaklah kapal patah kemudi
Ingin diikut belumlah patut
Hendak ditinggal tak sampai hati
Banyaklah kapal patah kemudi
Ingin diikut belumlah patut
Hendak ditinggal tak sampai hati
Bila lancang singgah di teluk
Sesudah timpas pasangpun datang
Apabila abang sudah menjenguk
Rindu ku lepas dadapun lapang
Sesudah timpas pasangpun datang
Apabila abang sudah menjenguk
Rindu ku lepas dadapun lapang
Batang menanti mati ditebang
Ditebang orang untuk perahu
Abang dinanti pagi dan petang
Hatiku bimbang bercampur pilu
Ditebang orang untuk perahu
Abang dinanti pagi dan petang
Hatiku bimbang bercampur pilu
Baji kayu pembelah tiang
Ditukul orang beramai-ramai
Hatiku rindu tiada kepalang
Karena abang lama tak sampai
Ditukul orang beramai-ramai
Hatiku rindu tiada kepalang
Karena abang lama tak sampai
<<<back Home next>>>
postted by Blog's administrator. Customer Service 085641070202
Tidak ada komentar:
Posting Komentar