<<<back Home next>>>
Bagaimana Anda memandang kegagalan?Kita sering mendengar, bahwa kegagalan adalah awal mula dari kesuksesan, namun untuk memulai menjadi orang yang gagal dalam
melakukan aktivitas yang ada dihadapan kita, apakah kita sudah cukup berani untuk menghadapi resikonya ??
Ketika kita memulai bisnis dengan modal 2 juta, maka kita akan lebih berani memulainya dengan harapan berhasil dan ketika gagal tidak akan merugi sangat besar. Namun ketika kita akan memulai bisnis dengan modal 200 juta, maka pasti adrenalin kita secara alami akan berpikir bekali-kali lipat. Hal ini adalah wajar secara manusiawi, namun hal yang terpenting adalah, kita sudah dipengaruhi oleh pikiran ketidaksiapan untuk gagal sehingga secara manusiawi otak kita dipengaruhi oleh sesuatu yang mendorong kita menghindari kegagalan dari pada menatapnya dan berani berhadapan dengannya. Pertanyaannya adalah, Apakah yang mempengaruhi pikiran kita ?? trus, kapan kita sukses?, jika filsuf mengatakan “Kegagalan adalah awal mula dari kesuksesan”"Takut akan kegagalan adalah alasan mengapa 80% orang tak mau mengubah keadaan mereka."
Bayangkan, orang yang mengatakan selalu berusaha dan menghadapi beberapa kendala yang dianggapnya besar, atau orang yang melakukan pekerjaan terus menerus dan bangga dengan pekerjaan yang tidak meningkat namun aman tanpa penuh resiko, mereka yang tidak akan kunjung berubah keadaannya.
Mereka tak berani mengubah keadaan mereka karena mereka takut akan kegagalan sehingga kehilangan apa yang telah mereka miliki.
Mengapa orang begitu takut akan kegagalan? Karena mereka tak mengerti dinamika sukses dan gagal.
Selain itu, kalau kata Seth Godin, “lizard brain” atau “otak kadal” mereka lah yang membuat mereka tak mau bertindak.
Bagian otak tersebut dinamakan “kadal” atau “reptil” karena bagian otak kita tersebut telah berkembang selama ratusan juta tahun,
hampir sama dengan otak yang dimiliki seekor kadal atau reptil di era modern ini.
Lizard brain adalah bagian dari otak manusia yang bernama “amygdala”, yang fungsinya berhubungan dengan rasa takut, kenegatifan,
dan hal lain yang pada dasarnya membuat manusia berpikir survive atau bertahan.
Memang ketika manusia menjumpai suatu bahaya, otak kadal manusia bisa membuat manusia itu mempertahankan diri. Tapi, sering kali
apa yang dilawan oleh otak kadal manusia bukanlah suatu hal yang membahayakan, malah justru baik buat kehidupan manusia itu.
Misalnya, kita ingin berhenti merokok dan tahu bahwa merokok tak bagus buat kita, tapi kita terus saja merokok karena “hasutan” otak kadal. Atau, kita ingin menulis sebuah buku, tapi otak kadal menyuruh Anda untuk tetap berada di tempat duduk dan tak melakukan apapun dan
berpikir “nanti saja tunggu waktu yang tepat”.
Mengapa takut mengambil risiko? Mengapa terkalahkan oleh otak kadal ? Memang semua adalah pilihan yang hakiki setiap manusia.
Namun apakah kita hanya ingin yang itu-itu saja tanpa ada rasa untuk berkembang menjadi lebih baik dengan mengambil sebuah
tantangan baik ditempat kerja, atau didalam kehidupan kita secara pribadi.
Seandainya Anda kapal, apakah Anda akan terus selamanya berlabuh?
“Kapal yang berada di pelabuhan itu aman – tapi bukan itu gunanya kapal”
- John A. Shedd -
<<<back Home next>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar