Link Halaman

Statistik Kunjungan Situs

Pelajaran Berharga dari Para Juara Dunia

<<<back  Home next>>>

by Arswino S
Kita semua pasti tertarik dengan para juara dunia karena mereka telah berhasil melakukan apa yang kebanyakan orang tidak dapat meraihnya.  Sepertinya menyenangkan melihat mereka menaiki podium dan kemudian mengekspresikan perasaannya, seolah-olah ingin mengatakan bahwa perjuangan dan pengorbanan mereka akhirnya terbayar lunas.
Bagi kita yang menyukai balap motor, disitu ada Valentino Rossi, juara dunia moto GP sebanyak 7 kali. Bagi anda yang menyukai tenis, disitu ada Roger Federer. Bagi anda yang menyukai golf, disitu ada Tiger Woods, dst.
Indonesia pun tidak kalah hebat sebetulnya, kita memiliki legenda bulu tangkis Rudi Hartono, juara 8 kali All England.
Jika kita mengamati lebih dalam tentang diri mereka, ada beberapa kesamaan sikap dan pola pikir yang selalu ada pada diri seorang juara, kita sebut saja hal itu adalah kebiasaan seorang pemenang.
Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan mereka  tersebut :
Para juara dunia memahami betul bahwa persiapan adalah kunci untuk memenangkan persaingan. Mereka tahu bahwa tanpa ribuan jam yang mereka habiskan untuk berlatih, menjadi pemenang sangatlah tidak mungkin. Itulah mengapa mereka rela setiap hari berlatih berjam-jam untuk mengasah terus kemampuan mereka.  Tiger Woods berlatih 1000 pukulan setiap hari. Dalam golf, 1000 pukulan kurang lebih menghabiskan waktu 8 jam.
 
Satu milidetik dapat membuat perbedaan antara menang dan kalah. Para atlit di olimpiade mengetahui dengan pasti bahwa satu milidetik dapat membuat mereka menjadi seorang juara atau hanya runner up. Untuk menjadi yang terbaik di dunia, mereka selalu mengeluarkan usaha ekstra dalam latihan mereka dan memacu diri mereka sendiri untuk melakukan lebih dan lebih meskipun mereka telah lelah .
 
Ada sebuah kata bijak yang mengatakan bahwa: ”Jika Kita  tidak dapat melihatnya,  kita  tidak dapat meraihnya.” Adalah sesuatu yang tidak mungkin untuk dicapai jika  kita  tidak mengetahui kemana dan jalan apa yang harus dilalui untuk menjadi seorang pemenang.
Juara dunia tidak mengandalkan kesempatan atau keberuntungan untuk meraih kemenangan. Mereka menjadi juara karena memiliki tujuan yang harus dicapai dalam benaknya. Mereka membuat rencana bagaimana mencapainya dan melakukan rencana tersebut dengan penuh disiplin.
Sekali rencana telah dibuat, mereka selalu menyelesaikan semua tugas dengan tuntas. Tidak ada kata yang namanya ”nanti dahulu”. Dengan komitmen untuk selalu menyelesaikan segala tugas sampai selesai, tidak peduli betapa berat tugas tersebut, tidak perlu diragukan lagi bahwa mereka kelak akan mencapai hasil yang luar biasa. 
Orang-orang yang konsisten mengetahui dengan pasti rahasia momentum. kita mengambil perumpamaan seperti ini:  kita pernah mendorong sebuah mobil? Awalnya pasti berat, tetapi ketika mobil mulai berjalan, makin lama makin ringan anda mendorong.  kita harus tetap konsisten mendorong mobil tersebut, karena sekali kita kehilangan dorongan sebentar saja, mobil akan melambat dan kita harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk membuat mobil tersebut melaju kembali.
Seorang juara dunia dapat mengidentifikasi momentumnya sehingga akhirnya dapat mengalahkan lawan mereka.
 
Para pemenang sejati mempunyai pola pikir bahwa mereka bermain untuk menang. Mereka mengeluarkan segenap kemampuannya. Untuk menjadi yang terbaik, mereka mengetahui bahwa mereka harus mempunyai pola pikir untuk selalu menjadi nomer satu, bukan sekedar berusaha tidak menjadi yang terakhir. 
Tanpa ketekunan, rasanya mustahil bagi siapapun untuk mencapai puncak, sebab perjalanan menuju puncak penuh dengan kerikil dan batu-batu tajam. Para juara dunia memiliki ketekunan untuk terus melaju tidak peduli seberapa banyak rintangan yang mereka hadapi. Mereka sadar bahwa jalan yang mereka lalui sangat berat, namun mereka tetap bertahan karena mereka memiliki gambaran dengan sangat jelas bahwa jika mereka tidak menyerah, mereka pasti akan mencapai puncak. Hanya tinggal masalah waktu saja.
 
Setiap orang pasti memiliki kelemahan, tidak terkecuali para juara dunia. Daripada terus merengek dan meratapi kelemahannya, mereka melakukan hal-hal terbaik untuk menutupi atau meminimalkan kelemahan mereka.
 
Masing-masing dari kita pasti memiliki kekuatan/kelebihan tersendiri, entah itu orang yang maaf, cacat sekalipun.  Para juara dunia adalah orang-orang yang berhasil memaanfatkan dengan optimal kelebihannya dalam permainan mereka.  Mereka melatih kelebihan mereka terus-menerus untuk mendapatkan potensi yang maksimal sehingga mereka memiliki keunggulan lebih dibanding lawan-lawannya.
 
kita cukup sering melihat balapan motoGP.   Sebetulnya Valentino Rossi mungkin bukan favorit kita,   namun perlu kita perhatikan dan melihat semangatnya ketika ia terjatuh. Beberapa kali kita melihat Rossi terjatuh dan setiap kali juga ia berusaha keras untuk bangkit dan melanjutkan perlombaan.  Dari posisi paling belakang akhirnya setahap demi setahap merangkak naik ke posisi depan meskipun tidak nomer 1.  Pembalap lain kemungkinan besar akan berhenti berlomba jika mendapat kecelakaan seperti itu. Tak heran, Rossi menjadi juara dunia sebanyak 7 kali.
Apa pelajaran yang bisa dipetik: seorang juara dunia mempunyai kemampuan seperti pegas (memantul), artinya setiap kali ia jatuh setiap kali juga ia akan bangkit kembali, tidak peduli seberapa keras ia terjatuh. Para juara dunia tidak meratapi kekeliruannya, mereka mengambil banyak pelajaran dari kesalahannya tersebut dan bekerja lebih keras agar kesalahannya tidak terulang.
 
Sebagai syarat untuk memenangkan permainan, para juara dunia belajar untuk mengatasi rasa takutnya. Mudah-mudahan kita masih ingat kata bijak berikut ini :   “Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri.” Selama kita berhasil mengatasi rasa takut kita, entah itu rasa takut berbuat kesalahan atau rasa takut untuk bertindak, maka tidak ada halangan yang dapat menghentikan kita.   Para juara dunia mengetahui bahwa jika mereka takut akan sesuatu, mereka akan kehilangan permainan dan kesempatan menjadi juara. 
Semua juara dunia mempunyai mentor (pemandu/pembimbing) dan mereka rata-rata mengatakan bahwa mereka tidak bisa menjadi juara dunia tanpa mentor yang setia mendampingi mereka memberikan bimbingan-bimbingan. Seorang mentor yang hebat akan membantu kita untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan yang kita miliki serta memberikan dorongan ‘lebih’ ketika dibutuhkan. 
Cobalah tanya siapa saja orang-orang yang menjadi pemenang di bidangnya, apakah mereka menyukai apa yang mereka lakukan. Dijamin jawabannya adalah mereka menikmati dengan sangat dan mempunyai semangat yang berapi-api terhadap bidang tersebut. Tanpa semangat terhadap hal-hal yang kita lakukan, sudah bisa dipastikan kita akan sulit untuk meraih kesuksesan karena kita akan menyerah ketika menemui tantangan yang berat.
Cobalah renungkan sekali lagi apa yang sedang kita lakukan saat ini.   Apakah kita melakukannya dengan semangat?   Jika tidak, kita akan  direkomendasikan untuk diganti segera.   Sebagai contoh, jika kita adalah seorang  penulis, apakah kita menikmati menulis sebuah artikel/post?   Jika tidak, jangan menjadi seorang penulis.
Melakukan sesuatu dengan semangat akan meningkatkan kemungkinan kita untuk berhasil, karena kita menikmati setiap detik proses yang kita jalani.
 
Para juara dunia mengetahui zona optimalnya masing-masing dan mereka fokus berada di zona tersebut. Mereka membuat aktivitas rutin dan dengan disiplin mereka menjaga pikiran dan tubuh mereka untuk selalu berada di kondisi yang optimal.    Contoh yang sederhana adalah seorang petinju. Seorang petinju harus bisa menjaga fisik berat badannya dengan disiplin agar bisa tetap berada di kelas yang seharusnya. Karena kelebihan berat badan 100 gram saja, ia bisa didiskualifikasi atau harus masuk ke kelas yang lebih tinggi.
kita tidak dapat menjadi juara dunia jika kita tidak memiliki sikap untuk mau terus menerus belajar.  Itu berarti kita   harus selalu terbuka terhadap ide-ide baru dan mau mendengarkan orang lain dengan rendah hati.  Para juara dunia mengetahui bahwa untuk menjadi yang terbaik, mereka harus menjaga pikiran mereka tetap terbuka dan menyerap ilmu-ilmu layaknya sepon.
Ada pertanyaan renungan : Ingin seperti apakah kita?
- Gelas yang setengah penuh? atau
- Gelas yang setengah kosong?
Sebagai penutup, jika kita ingin menuju suatu tempat atau puncak   yang belum pernah kita capai sebelumnya, cara paling baik dan bijak adalah dengan mengamati, belajar dan bahkan bertanya pada orang-orang yang sudah mencapai tempat tersebut sebelumnya. Jika kita ingin menjadi pimpinan yang berhasil,  tanyalah dan belajarlah dengan  pimpinan yang berhasil. Carilah orang-orang terbaik yang bisa kita jadikan ’role model’.
Nah  para professional muda  Ungaran Sari Garments,  apakah selama ini sudah kita maksimalkan segala upaya seperti  Juara Dunia,  mari bersama-sama kita belajar dari para Juara Dunia. 
Pemenang Sejati dalam hidup ini adalah orang-orang yang memandang situasi dengan harapan bahwa mereka bisa membuatnya berhasil dan menjadi lebih baik”
(Barbara Pletcher)
“Jika seseorang bekerja sebagai tukang sapu jalan, ia harus berusaha menyapu jalan seperti Michaelangelo menyapukan kuasnya di kanvas, atau seperti  Beethoven menggubah music, atau seperti Shakespeare mengarang puisi.  Ia harus menyapu sedemikan baiknya sampai semua orang menyebutnya tukang sapu terbaik yang pernah mereka kenal”
(Martin luther King Jr.)

<<<back  Home next>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar